expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

memperkerjakan tukang saja atau menggunakan jasa kontraktor?

Judul diatas terkesan seperti hendak membentuk "opini" calon klien ya? tapi sebenarnya tidak, berdasarkan pada pengalaman beberapa orang yang saya dengar, diantaranya adalah klien kami sebut saja ibu "Firi" yang sebelum menyerahkan proyek renovasi bangunanan rumahnya pada awalnya bu Firi membangun sendiri menggunakan jasa tukang-tukang bangunan yang beliau kenal yakni masih terhitung pamannya yang berasal dari kampung halaman orang tua bu Firi. Namun setelah beberapa bulan pekerjaan renovasi yang tidak terlalu besar dan menurut hitungan kecepatan pekerjaan tim kami, maka kami menilai pekerjaan Tim paman bu Firi terhitung lumayan lambat serta kurang rapih. ibu Firi mengeluh kepada kami, bla.., bla..., bla.., begitulah, seperti biasa memang penyesalan selalu datang belakangan. Lalu progress pekerjaan renovasi rumah bu Firi di serahkan ke pada kami untuk menuntaskannya dan kami bisa selesaikan dalam waktu relatif cepat. sebenarnya mana sih yang lebih baik, membangun sendiri atau menyerahkan pembangunan kepada kontraktor? berikut ini tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan antara membangun sendiri dengan menggunakan tukang harian dan menggunakan jasa kontraktor yang handal terpercaya.


Faktor-faktor
Pertimbangan

MEMBANGUN SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN JASA TUKANG BANGUNAN TANPA KENDALI KONTRAKTOR

MEMBANGUN DENGAN MENGGUNAKAN JASA KONTRAKTOR
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan

1. 
RESIKO UANG PROYEK “LENYAP”
Tidak terlalu beresiko, karena uang upah di bayarkan kepada Tukang setelah tukang bekerja per hari an ataupun per mingguan, (umumnya tanpa minta uang muka) terkecuali jika tukang sudah meminjam uang di muka jauh-jauh hari sebelum waktu yang di janjikan akan mengerjakan bangunan anda, ini patut di waspadai.


Lumayan beresiko, karena biasanya kontraktor meminta uang muka, jika anda salah pilih “kontraktor nakal” ada kemungkinan uang muka anda tidak teralokasi sebagaimana mestinya. maka anda harus selektif memilih kontraktor, pastikan memilih kontraktor terpercaya , baca juga: Tips aman menggunakan jasa kontraktor agar aman dari penipuan 

2. 
EFISIENSI WAKTU BAGI OWNER

Tidak efisien, apalagi bagi owner yang sangat sibuk dalam bisnis/pekerjaannya, jelas tidak memungkinkan bagi owner untuk:
Melakukan perencanaan pembangunan propertinya.
mengarahkan pekerjaan para tukang.
memonitor pelaksanaan pekerjaan para tukang.
Melakukan pembelian bahan bangunan yang di butuhkan para tukang secara tepat , khususnya barang yang sangat spesifik.
Kesalahan pembelian bahan bisa menyebabkan pekerjaan tukang menjadi terganggu 
Melakukan quality control hasil pekerjaan para tukang

Sangat efisien, apalagi bagi owner yang sangat sibuk dalam bisnis/pekerjaannya, jelas waktu dan konsentrasi kerjanya tidak akan terpecah pada urusan pembangunan propertinya karena segala sesuatunya sudah di urus dan dilakukan oleh kontraktor yang di percayainya. sudah merupakan tugas kontraktor untuk mengelola proyek, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan quality control dari proyek yang di percayakan kepadanya agar sesuai dengan keinginan owner proyek. Bagi owner yang super sibuk, kehadiran kontraktor sangatlah di butuhkan dalam mengelola proyeknya.


3.
EFEKTIVITAS PEKERJAAN OLEH PARA TUKANG BANGUNAN/ PROYEK

Kurang efektif, inilah Beberapa kebiasaan para tukang bekerja tanpa di monitor oleh owner :
Pekerjaan kurang terarah karena terkadang tukang sendiri belum memahami betul keinginan dari owner.

Berdasarkan banyak pengalaman, para tukang cenderung bekerja lebih lambat apabila tidak diawasi. 


Berdasarkan riset kami dan beberapa pengalaman tukang cenderung sering mengabaikan persyaratan dan standar teknis apabila bekerja tanpa pengawas dan tanpa supervisi 


Berdasarkan riset dan pengalaman, umumnya para tukang harian/mingguan yang bekerja tanpa “kapten”(kontraktor) sangat jarang yang memiliki orientasi mengejar target finish proyek dan orientasi fokus pada hasil pekerjaan yang mkasimal, mereka umumnya lebih berorientasi kepada masa kerja “selama mungkin”, karena mereka tidak ingin repot-repot mencari pekerjaan lagi. Itulah pemikiran mereka jika proyek tuntas dengan cepat. 


Perbedaan orientasi yang mendasar antara tukang harian dengan kontraktor itulah yang menyebabkan tingkat perbedaan efektifitas pekerjaan yang signifikan antara tukang harian dengan kontraktor 


Para tukang harian menyadari tanggungjawabnya “biasa-biasa saja” tidak sebesar tanggungjawab kontraktor sehingga, upaya kerja yang dilakukannya pun “biasa-biasa saja”.


Efektif, yang seharusnya menjadi perbedaan yang mendasar antara pembangunan dengan memakai jasa kontraktor dan pembangunan tanpa kontraktor :
Dalam sebuah proyek, kontraktor ibarat seorang kapten kapal yang bertanggungjawab untuk mengendalikan kapal agar sampai di tujuan dengan selamat dan tepat waktu 

Pekerjaan proyek lebih terencana dan terarah karena tugas kontraktor memahami betul keinginan dari owner dari awal dan menjadi dasar dan target penerapan di dalam kontrak dan pelaksanaan proyek.


Berdasarkan banyak pengalaman kami, para Kontraktor cenderung bekerja lebih cepat dengan atau tanpa di monitor. Karena telah mengantongi visi dan misi dan arah proyek yang jelas sedari tahap perencanaan(pra proyek) 


Kontraktor yang handal, profesional dan terpercaya akan berupaya keras mencapai target berorientasi pada penyelesaian proyek dengan cepat dan sebaik mungkin, sehingga owner tidak perlu lagi khawatir karena kontraktor yang baik pasti akan konsisten pada pertanggungjawaban kontrak, dan akan mengurus segala urusan hingga proyek finish. 


Tim pekerja dari kontraktor biasanya sudah memahami betul orientasi proyek  kontraktornya dan mendukung oreintasi tersebut demi track record yang baik dimata kontraktor atasannya tersebut.
Kontraktor yang baik sangat menyadari tanggungjawab dan peranannya yang besar atas kesuksesan proyek yang dikelolanya.




4. 
PELUANG KESUKSESAN PROYEK

Peluang kesuksesan proyek biasa saja karena bagi tukang harian orientasi/ tujuan utamanya bukan hal itu akan tetapi tujuan utama mereka adalah agar mereka bisa tetap bekerja selama mungkin dan tidak cepat kehilangan pekerjaan/ mencari proyek baru untuk menyambung mata pencahariannya, hal itu adalah orientasi yang sangat manusiawi dan tidak mudah untuk merubahnya.
Peluang kesuksesan proyek cukup baik karena bagi kontraktor yang baik kesuksesan proyek adalah menjadi target dan kebanggaan tersendiri yang bisa meningkatkan reputasi, pencapaian, dan popularitas yang baik di mata konsumen. 



Karena dengan tercapainya hal-hal tersebut dapat membuat imej usaha yang baik bagi usaha kontraktor untuk tingkat kepercayaan konsumen kedepannya.




5. 
PERTANGGUNG JAWABAN HASIL PEKERJAAN

Pertanggung jawaban atas hasil pekerjaan relatif kurang karena bagi tukang harian tidak terlalu memikirkan bagaimana tanggung jawab atas hasil pekerjaan nantinya, mereka hanya berpikir dan bekerja berdasarkan kapasitas dan tanggungjawab mereka masing-masing. 



Seorang tukang bangunan tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas kerusakan bangunan karena dia hanya melakukan pekerjaan sebatas pengetahuan dan keahliannya saja.



Jadi anda jangan mengharapkan seorang tukang yang pernah mengerjakan bangunan anda bersedia melakukan perbaikan kerusakan hasil pekerjaannya terdahulu di tempat anda tanpa bayaran. Tidak ada garansi pemeliharaan bangunan yang di berikan semua tukang bangunan. Anda harus membayar lagi untuk hal itu.


Pertanggung jawaban atas hasil pekerjaan cukup baik Jika anda menyewa jasa seorang kontraktor maka biaya yang anda keluarkan itu umumnya sudah termasuk jaminan garansi kontruksi, dan garansi pemeliharaan bangunan yang di berikan kontraktor.



Anda harus tidak perlu membayar lagi untuk hal itu. Selama masih dalam masa garansi pemeliharaan yang diberikan. Kontraktor juga seharusnya bertanggungjawab atas kerusakan besar akibat wan prestasi yang di lakukan oleh tim pelaksana proyeknya.



Tanggungjawab adalah “label” dari kontraktor, jangan sebut kontraktor jika seseorang ataupun perusahaan tidak mau bertanggungjawab atas pekerjaannya dan hanya mengejar proyek untuk mengambil keuntungan semata. kontraktor seperti itu lebih pantas disebut sebagai “calo proyek” daripada kontraktor profesional.


6. 
KUALITAS HASIL PEKERJAAN



Kualitas hasil pekerjaan rata-rata biasa saja Mengapa demikian? Sebabnya: Setiap tukang bangunan memiliki klasifikasi, tingkat pengalaman, keahlian, dan intelegent yang berbeda-beda satu sama lain. 



kemampuan untuk melihat, menyaring dan para pekerja berdasarkan bakat,skill. tukang bangunan adalah merupakan salah satu keahlian yang yang dimiliki oleh kontraktor profesional.  Baca disini>>



Hal itu lah yang membuat penilaian kualitas hasil pekerjaan yang di lakukan oleh tukang saja tanpa manajemen dan pengawasan dari kontraktor bernilai biasa saja.



Tergantung kepintaran anda mengelola SDM bangunan yang anda pekerjakan di proyek anda dan lagi-lagi ini akan jadi masalah jika anda sendiri tidak memiliki kemampuan dan wawasan di bidang manajerial pekerja bangunan.



Perbedaan interprestasi antara anda dan para tukang bangunan , juga menjadikan masalah komunikasi proyek yang tidak “nyambung” sehingga berakibat pekerjaan proyek sulit sukses dan tidak sesuai harapan anda selaku owner proyek.


Kualitas hasil pekerjaan rata-rata cukup baik Karena seorang kontraktor yang baik seharusnya memiliki wawasan dan pengetahuan yang lengkap bukan sekedar pengetahuan teknik bangunan, disain dan manajemen proyek, tapi kontraktor yang baik rata memiliki etika bisnis(yang tidak dimiliki tukang) dan juga memiliki back round disiplin ilmu/ wawasan lainnya yang bermanfaat untuk melengkapi wawasannya sebagai kontraktor.



Kontraktor yang baik biasanya memiliki kemampuan menganalisa karekter setiap tukang bangunan, karena keseharian tugasnya berhubungan intents dengan berbagai tukang bangunan yang berbeda-beda, sehingga kontraktorlah yang biasa membentuk tim pekerja dengan karakteristik, pengalaman dan keahlian yang berbeda-beda namun menjadi sinergi yang saling melengkapi satu sama lain dengan keunggulan-keunggulannya masing-masing anggota tim pekerja bangunan kontraktor agar tim pekerja dapat bekerjasama dengan baik dan proyek dapat selalu sukses dan berkualitas baik.


7.
KECEPATAN PEKERJAAN

   Seperti telah di jelaskan di    point no.3 diatas, umumnya hasil pekerjaan para tukang bangunan tanpa kendali kontraktor berjalan lebih lambat lebih sering tidak sesuai harapan dan janji para tukang tersebut kepada owner di awal sebelum pekerjaan di mulai.
Seperti telah di uraikan di point no.3 diatas, umumnya hasil pekerjaan kontraktor berjalan lebih dan sesuai harapan dan janji para tukakontraktor tersebut kepada owner di awal sebelum pekerjaan di mulai. Semakin cepat proyek selesai maka point lebih yang di peroleh kontraktorpun lebih baik.



     8.
PRESTISE

Prestise biasa saja Karena sudah umum sejak dahulu, membangun rumah dsb nya dengan tukang harian.
Prestise cukup baik Karena masyarakat umum beranggapan membangun rumah dsb nya dengan memakai jasa kontraktor adalah khusus kalangan ekonomi menengah ke atas.dan kualitas hasil pekerjaan kontraktor dianggap diatas level kualitas kerja tukang perorangan Ini juga salah satu point lebih bagi properti anda.


     9.
TINGKAT KEPUASAN PEMILIK BANGUNAN

Biasa saja, umumnya malah banyak owner yang merasa kurang puas dengan kinerja tukang tanpa kendali kontraktor, faktor-faktor penyebabnya seperti di sebutkan sebelumnya
Umumnya cukup puas, sangat Penting bagi kontraktor memberikan hasil pekerjaan yang memuaskan para owner agar reputasi usahanya semakin baik dan penting bagi tingkat kepercayaan konsumen dan kesinambungan pekerjaan kontraktor kedepannya.




Pixabay.com
demikian tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan antara membangun menggunakan tenaga tukang bangunan tanpa kendali kontraktor, dengan membangun dengan menggunakan jasa kontraktor. perlu di garis bawahi bahwa kontraktor yang dimaksud di dalam tabel adalah kontraktor yang baik yakni kontraktor yang benar-benar kontraktor, bukan kontraktor gadungan ataupun kontraktor nakal.

penulis berusaha menjaga objektivitasnya di dalam menulis artikel ini, TIDAK BERMAKSUD untuk mendiskreditkan profesi tukang bangunan, karena pada hakikatnya tukang bangunan dan kontraktor bangunan adalah bagian dari 1 mata rantai simbiosis mutualisme(hubungan yang saling menguntungkan)sehingga ulasan artikel ini lebih berdasarkan kepada hasil observasi,dan pengalaman penulis, yang di harapkan berguna bagi anda yang hendak membangun/merenovasi properti nya.

artikel ini hanya sebagai bahan informasi dan pertimbangan didalam memilih opsi pelaksana dari proyek anda, apakah memperkerjakan tukang langsung tanpa koordinator dari kontraktor atau menggunakan jasa kontraktor. Satu hal yang ingin penulis tekankan, sebaiknya anda jangan lagi memperhitungkan fee kontraktor sebagai suatu hal yang memberatkan budget proyek anda, di berbagai belahan dunia seperti di negara-negara Eropa: Inggris, jerman, prancis, swis, dll di Amerika, dan di jepang, penghargaan terhadap profesi kontraktor sangatlah tinggi, masyarakat di sana sudah sangat familiar dengan tarif profesional.

mereka mengamini bahwa hasil pekerjaan yang dihasilkan kontraktor profesional adalah lebih efektif, efisien, memuaskan dan sebanding dengan fee yang mereka bayarkan kepada kontraktor. aktifitas bisnis dan pekerjaan mereka yang super sibuk membuat mereka sangat diuntungkan dengan adanya kontraktor yang bekerja selayaknya sebuah "mesin pembangun otomatis" yang menghasilkan out put yang memuaskan tanpa masalah.

semakin mahal tarif kontraktor semakin baik kinerja dan hasil proyek yang di berikan kepada owner proyek. itulah sebagian definisi dari kata profesional. Kuncinya adalah anda benar-benar harus selektif ketika memutuskan untuk menyerahkan proyek anda kepada kontraktor, pastikan kontraktor yang anda pilih benar-benar handal, profesional, dan terpercaya untuk memastikan kepuasan anda akan terwujud dalam properti anda.

kata-kata murah dan janji-janji manis jangan lagi di jadikan pertimbangan utama apabila anda tidak ingin kecewa pada akhirnya.adalah lumrah jika dalam urusan bisnis atau niaga kita mencari yang murah, namun berusahalah menyikapi segala pertimbangan secara hati-hati, logis, dan proporsional, karena masalah bangunan itu benar-benar sangat logis, biaya adalah berbanding lurus dengan volume hasil dan kualitas jika anda menggunakan yang benar-benar kontraktor profesional bukan kontraktor "abal-abal" atau kontraktor gadungan. demikian semoga bermanfaat.