expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

9 Keistimewaan bagi Orang yang Berpuasa Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki

 9 Keistimewaan bagi Orang yang Berpuasa Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki

Ilustrasi foto via pixabay


BincangSyariah.Com – Ibadah puasa sebulan penuh selama bulan Ramadan merupakan salah satu dari sekian kekhususan yang diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad Saw. Oleh karenanya, pantas saja apabila Allah menjanjikan berbagai bentuk kemuliaan dan keistimewaan bagi orang yang berpuasa. Keistimewaan yang dijanjikan Allah itu mencakup hal yang dapat dirasakan secara langsung, juga yang tidak secara langsung.

Keistimewaan bagi orang yang puasa ini juga tidak luput dari pandangan Abuya  Muhammad bin Alawi al-Maliki. Berdasar berbagai riwayat hadis Nabi Muhammad Saw, beliau menyebutkan dalam kitab Khashaish Ummah Muhammadiyyah, setidaknya sembilan keistimewaan yang akan didapat oleh orang yang berpuasa. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

  1. Disediakan Pintu Surga

Pada hari kiamat kelak, Allah mengkhususkan satu pintu surga bagi orang-orang yang menjalankan puasa, untuk mengagungkan kemuliaan dan keutamaan mereka. Pintu surga yang dikhususkan bagi mereka ialah yang kemudian disebut dengan pintu Ar-Rayyan.

Keterangan tersebut didasarkan pada hadis Nabi yang artinya, “Sesungguhnya di surga terdapat satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk darinya pada hari kiamat, yang tak ada orang selain mereka dapat memasukinya. Kemudian akan diseru: ‘Mana orang yang berpuasa?’ Lantas mereka berdiri, ketika mereka telah memasukinya, (pintu itu) akan ditutup. Maka tak ada seorang (selain mereka) yang dapat memasukinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Dilindungi dari Neraka

Allah mengkhususkan bagi orang-orang yang berpuasa dengan menjadikan puasanya sebagai benteng yang melindunginya dari neraka. Juga sebagai perisai yang menjaganya dari panggilan syahwatnya. Keterangan ini disarikan dari hadis Nabi yang artinya, “Puasa merupakan perisai dan benteng dari neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)

  1. Harum Aroma Mulutnya

Allah juga mengkhususkan bagi orang-orang yang berpuasa, perubahan aroma mulut yang disebutkan lebih wangi ketimbang aroma minyak misik. Untuk mendukung pernyataan tersebut, Sayyid Muhammad mengutip sebuah hadis Nabi yang berarti, “Sungguh perubahan aroma mulut (al-khuluf) orang yang berpuasa di hadapan Allah itu lebih harum daripada aroma misik. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kebahagiaan, yakni ketika berbuka ia bahagia dan ketika berjumpa dengan Tuhannya ia bahagia sebab puasanya.” (HR. Bukhari)

  1. Diberikan Dua Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Masih merujuk hadis riwayat Imam Bukhari di atas, terdapat sebuah pernyataan bahwasanya seseorang akan mendapatkan dua kebahagiaan apabila menjalankan puasa. Dua kebahagiaan yang dimaksud itu ialah kebahagiaan yang dirasakan ketika berbuka puasa, juga kebahagiaan yang dirasakan tatkala berjumpa dengan Allah Swt.

Abuya Sayyid Muhammad kemudian memberikan penjelasan bahwa kebahagiaan ketika berbuka puasa itu diluapakan rasa syukur yang sempurna kepada Allah karena telah memberikan pertolongan sehingga ia dapat menyempurnakan puasanya pada hari itu. Sebagaimana kita tahu bahwa ungkapan syukur kepada Allah merupakan sebuah ibadah dan tergolong dalam zikir. Sedangkan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah, bisa diwujudkan dengan ketenteraman jiwa atas janji Allah, serta keyakinan diterimanya amal sebab menyaksikan agungnya pahala puasa.

  1. Kesehatan

Memang terdapat sebuah hadis yang menyatakan, “Berpuasalah maka engkau sehat!” (HR. Abu Nu’aim). Berdasar hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim tersebut, Sayyid Muhammad al-Maliki kemudian menjelaskan bahwasanya orang yang berpuasa akan memperoleh kesehatan dan kesembuhan dari berbagai macam penyakit. Bahkan beliau juga menyatakan bahwa, terdapat rahasia yang agung di balik disyariatkannya puasa. Misal dari rahasia itu ialah adanya pengaruh luar biasa untuk menjaga anggota tubuh yang zahir, juga segala sesuatu yang menopang kekuatin batin pelakunya.

Lebih lanjut, Abuya Sayyid Muhammad menyebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi. Hadis yang dimaksud menjelaskan tentang wahyu Allah kepada salah seorang Nabi dari golongan Bani Israil, supaya menyampaikan kepada kaumnya, bahwasnya tak ada seorang pun hamba yang berpuasa, untuk mencari rida Allah Swt., kecuali Allah memberikan kesehatan baginya dan mengagungkan pahalanya.

  1. Dijauhkan Wajahnya dari Api Neraka

Keistimewaan berikutnya yang diperoleh orang yang menjalankan puasa ialah Allah menjauhkan wajahnya dari siksa api neraka. Disebutkan oleh Abuya Sayyid Muhammad, bahwa saking jauhnya neraka dari wajahnya, sampai mata seorang yang berpuasa itu tak bisa melihat neraka dengan bentuk apa pun. Penjelasan tersebut disarikan dari hadis Nabi yang artinya, “Barang siapa berpuasa sehari di jalan Allah, maka (Allah) menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan An-Nasai)

  1. Segala yang Dilakukkannya ketika Puasa Bernilai Ibadah

Ketika puasa inilah, Allah menjadikan segala aktifitas yang dilakukan orang yang berpuasa dinilai sebagai bentuk penghambaan (‘ibadah) dan ketaatan kepada-Nya. Abuya memberikan gambaran bahwa upaya meninggalkan omongan tak berguna, sedang ia dalam keadaan puasa, maka upayanya itu dinilai sebagai bertuk ketaatan. Bahkan, orang yang puasa dan ia tidur untuk meninggalkan kemaksiatan maupun agar kuat menjalankan ketaatan, maka tidurnya dinilai sebagai bentuk ketaatan tersendiri.

  1. Memberi Makanan Diberi Pahala Semisal Pahala Puasa

Allah memiliki banyak cara untuk memuliakan orang yang berpuasa. Di antara cara itu, sebagaimana disebutkan oleh Abuya ialah, dijanjikannya pahala sama persis dengan pahala orang yang berpuasa, jika seseorang memberikan makanan untuk berbuka orang yang berpuasa.

  1. Dimintakan Ampunan oleh Malaikat

Keistimewaan terakhir yang disebutkan oleh Sayyid Muhammad ialah berkenaan dengan menjaga diri ketika sedang berada di sebelah oang yang tidak berpuasa. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa, apabila ada seseorang makan di sebelahnya, maka malaikat senantiasa berselawat (memohonkan ampun) baginya (orang yang berpuasa) hingga orang yang di sebelahnya selesai makan.”  (HR. At-Tirmizi)

Itulah keistimewaan yang diberikan Allah kepada orang yang berpuasa menurut Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dalam kitab Khashaish Ummah Muhammadiyyah. Semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh kekhususan dan keistimewaan tersebut. Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber : https://bincangsyariah.com/ubudiyah/9-keistimewaan-bagi-orang-yang-berpuasa-menurut-sayyid-muhammad-al-maliki/#comment-169874