expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

7 Langkah Agar Sirkulasi Udara Dapur Lancar

Dok: Empros Kontraktor
Dapur adalah tempat dimana produksi masakan untuk konsumsi keluarga berlangsung, sebagai tempat mengolah makanan yang sehat bagi keluarga tentunya kita perlu memperhatikan faktor kesehatan tempat kita mengolah masakan pula. Faktor- faktor yang mempengaruhi “kesehatan” dapur Anda. Antara lain:

1. faktor kebersihan dapur beserta perlengkapannya,
2. sirkulasi udara dalam dapur juga turut mempengaruhi kesehatan dapur. Udara panas dari kompor maupun masakan yang baru matang tentu mempengaruhi suhu di sekitar dapur. Selain suhu ruangan yang bisa mempengaruhi kenyamanan Anda saat di dapur, gabungan dari uap air dan uap minyak dari bahan makanan yang sedang dimasak dapat merusak perabot dan dinding dalam ruang dapur, mulai dari warna bercak minyak pada plafon hingga warna hitam pada dinding selain bisa mempengaruhi mood Anda saat memasak Juga mengurangi kebersihan dan penampilan dapur kita.Agar sirkulasi udara dapur lancar, suhu dapur lebih nyaman, serta uap air dan minyak tak lagi terperangkap dalam ruangan maka Ikuti beberapa langkah berikut: 

1. Memanfaatkan Jendela
disamping membuat ruangan dalam dapur lebih terang, adanya jendela dalam dapur membuat pertukaran udara dalam dapur lebih cepat karena jendela lebih lebar daripada ventilasi udara pada umumnya. Posisikan kompor dekat dengan jendela, tapi jangan sejajarkan tinggi kompor dengan jendela atau sebaliknya karena angin bisa mengganggu kobaran api dari kompor ketika memasak.

2. Memanfaatkan pintu ke eksternal ruangan
Selain memanfaatkan jendela, perlu juga kita membuat dapur yang memiliki pintu ke luar rumah seperti ke halaman belakang rumah yang masih terjaga privasinya, pintu ini berguna untuk mempercepat dan mengoftimalkan sirkulasi pertukaran udara panas dengan udara luar ruangan. Namun pembuatan pintu di dapur ini hanya memungkinkan jika rumah anda memiliki halaman belakang dan posisi dapur memang berada di bagian belakang rumah seperti pada umumnya rumah hunian karena untuk lebih privasi.

3. Tinggikan Plafon
Untuk mengurangi udara panas yang berputar di dapur, Anda bisa menyiasatinya dengan memasang plafon yang lebih tinggi dengan model jack roof (atap bertingkat). Manfaatkan lubang antar atap untuk dijadikan bukaan aliran udara panas. Selain itu, Anda juga bisa melapisi bagian bawah atap seng menggunakan fiber.

4.  Membuat Void ber rooster
Jika Void adalah sebuah rongga  yang lebih tinggi di plafon, membuat void yang memiliki rooter(kisi-kisi Lubang keluar-masuk udara) diatas dapur akan dapat mempercepat dan mengarahkan keluarnya asap, uap dari dapur, sehingga asap/uap masakan tidak terhambat didalam ruangan dapur dan mungkin bisa menjalar ke ruangan-ruangan lain di dalam rumah.

5. Gunakan Cookerhood
Jika tidak memungkinkan meninggikan plafon ataupun membuat void plafon, gunakan cookerhood. Alat yang berbentuk seperti cerobong asap ini berguna untuk menyerap udara panas dan bau tak sedap yang ditimbulkan saat proses memasak. Menempatkan exhaust fan di sudut ruangan dapur juga bisa Anda lakukan. Yang penting ada perputaran udara dalam dapur sehingga dapur tetap terasa nyaman selama Anda memasak.

6. Tentukan Posisi Dapur
Sisi utara dan selatan biasanya menerima lebih sedikit panas matahari langsung dibandingkan sisi barat dan timur sebuah rumah. Tempatkan area basah pada sisi barat, agar penumpukan panas pada ruang di sisi itu dapat dinetralisir oleh aliran air saat mencuci piring. Jika dapur Anda sudah terlanjur menghadap ke arah barat, buat penghalang seperti kerai bambu di sisi yang menghadap barat.

7. Perhatikan Saluran Air
Siapa sangka saluran air juga berperan penting dalam menjaga sirkulasi udara di dapur? Jangan sampai saluran air tidak lancar dan pembuangannya salah. Akibatnya dapur bisa berbau tidak sedap. Kondisi dapur yang kotor dan berbau tidak sedap tentu bisa mengurangi kenyamanan dan kualitas udara saat Anda beraktivitas di dapur.

Demikian 7 tips agar sirkulasi dapur lancar, semoga bermanfaat.