expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

investasi rumah investasi yang sangat prosfektif


Pengertian Investasi adalah sebuah usaha alokasi dana/uang yang berupa penanaman modal yang diarahkan untuk memperoleh income(pemasukan uang) dan juga laba(keuntungan) bagi pelaku investasi(investor) usaha baik yang usahanya dikelola oleh investor sendiri maupun yang dikelola oleh manajemen yang di gaji.

Seiring laju Perkembangan jaman, dan dinamika ekonomi dewasa ini, Banyak peluang investasi yang beraneka ragam jenis-jenis bidang nya dari Investasi bisnis yang ditawarkan atau yang dapat di garap , misalnya bisnis investasi bidang automotif, bidang telekomunikasi, bidang Entertainment, bidang pertanian(agro bisnis), bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang jasa, bidang property dll.

Untuk menggeluti ataupun terjun kedalam bidang bisnis investasi memerlukan pengetahuan, wawasan, perhitungan bisnis secara ekonomi yang cermat dan juga minat bisnis masing-masing pelaku investasi.

Dalam artikel ini akan kita bahas mengenai Nilai Investasi Rumah yang termasuk kategori bisnis investasi di bidang properti. Salah satu bisns investasi yang sangat prosfektif di Indonesia yang merupakan negara berpopulasi ke-Empat di dunia memiliki jumlah penduduk yaitu237.641.326 jiwa dibawah Amerika Serikat dengan jumlah penduduk313.847.465 jiwa dan di atas Brasil dengan jumlah penduduk205.716.890 jiwa.

melihat angka fertilitas total diatas dan mengingat popolasi penduduk Indonesia menempati rangking ke 4 Dunia maka sudah sangatlah pasti kebutuhan penduduk Indonesia pun akan perumahan sangatlah besar , hal ini sudah di sikapi oleh pemerintah dengan progam perumahan Rakyat, dan juga telah di tindak lanjuti oleh para pelaku bisnis perumahan dan para investor dengan mengembangkan hunian-hunian untuk konsumen mulai dari perumahan rumah sederhana, perumahan rumah menengah, perumahan mewah, apartemen, dan lain sebagainya, namun jumlah pengembang dan pembangunan rumah yang di hasilkan baik oleh pihak pengembang maupun program perumahan rakyat yang di prakarsai oleh pemerintah yang masih sangat jauh untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan perumahan. di tinjau dari aspek bisnis ini adalah peluang emas sebuah peluang investasi yang sangat prosfektif.

Dalam skala besar pelaku bisnis perumahan baru maupun para investor besar bisa membangun perumahan-perumahan baru mulai dari level rumah sederhana, rumah menengah, rumah mewah, maupun juga apartemen. Dalam skala kecil yang merupakan perusahaan maupun pelaku bisnis dan insvestor UKM bisa membangun mulai dari rumah unit per unit(rumah pribadi) untuk di kontrakan ataupun untuk di jual kembali, membangun rumah-rumah petak untuk di kontrakan, membangun rumah-rumah kost untuk di sewakan kamar-kamarnya baik untuk pelajar,mahasiswa maupun karyawan, maupun bagi lembaga terkecil(keluarga) membangun rumah untuk di tempati sendiri pada dasarnya juga merupakan kegiatan investasi keluarga jangka panjang yang dapat menghemat biaya bulanan daripada menyewa ataupun mengontrak rumah. 
Dalam jangka pendek,Membeli rumah atau membeli tanah dan membangun rumah memang membutuhkan biaya yang cukup besar bila di bandingkan dengan mengontrak rumah, namun dalam jangka panjang mengontrak rumah bila di hitung-hitung akan jauh lebih mahal bila di bandingkan membeli atau membangun rumah sendiri, hal yang harus di perhitungkan salah satunya adalah harga bahan-bahan bangunan, upah buruh bangunan dan juga harga tanah dan rumah yang setiap tahunnya selalu naik, dan tidak sebanding dengan peningkatan pengahasilan umumnya golongan karyawan. 

Dan dapat pula kita renungkan, apabila kita terus-menerus hanya mengontrak rumah, sedangkan harga sewa kontrakpun biasanya cenderung naik dari waktu ke waktu, kita tidak memiliki harta/capital/modal yang sifatnya tetap dan hal ini juga memuncul kan perasaan kurang tentram bagi seluruh anggota keluarga karena rumah yang kita tempati adalah rumah sewaan bukan milik kita sendiri. Sedangkan apabila kita membeli rumah ataupun membeli tanah dan dibangun rumah tentunya akan lebih tentram menempatinya dan walaupun kita membeli, atau membangunnya dengan memanfaatkan pinjaman, seperti KPR dan sebagainya. Yang harus mencicil angsuran setiap bulannya namun sebetulnya pada hakikatnya angsuran yang kita bayarkan bukan lah pembayaran hutang melainkan adalah investasi/ Tabungan kita yang berupa nilai ekonomi dari rumah kita, yang apabila ada keperluan mendesak rumah tersebut dapat kita jual kembali(take over) dengan memperhitungkan jumlah uang muka, dan angsuran yang sudah kita bayarkan plus laba yang kita inginkan dalam menetapkan harga jual kembali rumah tersebut.

lain halnya dengan kita membayar sewa/kontrak rumah yang bukanlah merupakan investasi/tabungan akan tetapi hanya pembayaran kewajiban sewa yang hakikatnya hanya merupakan pembayaran Hutang. Satu hal lagi, ketika kita membeli atau membangun rumah dengan dana cash dan lunas, tentunya rumah kita tersebut menjadi sebuah modal tetap dan bernilai agunan yang bisa kita manfaatkan misalnya sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman modal untuk usaha. Dan bila kita beruntung dapat membeli atau membangun rumah lagi, maka rumah yang baru ataupun rumah yang lama bila tidak berniat menjualnya dapat kita sewakan untuk memperoleh tambahan pemasukan/income. Jadi.., bukankah membeli ataupun membangun rumah adalah sebuah investasi yang bernilai dan prosfektif? Mengingat kebutuhan masyarakat akan perumahan yang cukup besar akan tempat tinggal.

kita dapat memberdayakan rumah tinggal merangkap fungsi rumah tinggal sekaligus tempat usaha seperti: warung kelontong, warung makan, toko, salon, conter pulsa, warnet, game online, workshop, bengkel, kantor dan lain sebagainya.


Bila dibandingkan dengan biaya apabila kita menyewa tempat usaha, tentunya membuka usaha di rumah sendiri jauh lebih ekonomis dan efisien, hemat, tidak perlu keluar uang untuk sewa tempat, biaya transport ke tempat usaha, dsb, dan lebih efisien dalam segi waktu, artinya kita dapat menjalankan 2 aktivitas( misalnya sebagai ibu rumah tangga)dan aktivitas kerja/usaha. Artinya sebuah rumah disamping sebagai tempat tinggal juga memiliki multifungsi dan memiliki nilai investasi yang sangat baik dan prosfektif.
(Egi Masna - recycle article fr jun 2015)