
Seluruh elemen struktur(non pondasi)tersebut melahirkan total berat yang menjadi aksi bagi pondasi sementara pondasi(yang juga merupakan elemen struktur) akan memberikan reaksi. Kolom-kolom lantai satu adalah elemen struktur yang mengandung himpunan beban yang akan dibebankan pada pondasi.
Fungsi pondasi adalah agar bangunan rumah tidak mengalami pons atau penurunan ke dalam tanah. Pondasi akan menyebarkan beban-beban yang terakumulasi di kolom-kolom lantai satu. Meskipun bangunan mengalami penurunan, penggunaan pondasi membuat angka penurunan tersebut masih di bawah angka penurunan maksimal yang diizinkan. Pondasi juga memberikan aksi terhadap daya dukung tanah yang memberikan reaksi kepada pondasi.
A. ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
Terbagi atas:
1. Upper structure yakni elemen struktur yang berada di atas permukaan tanah seperti: - Kontruksi atap(kayu/baja) - Ringbalk(beton bertulang) - Kolom lantai dua (beton bertulang) - Balok pelat lantai dua (beton bertulang) - Kolom lantai dasar (beton bertulang) - Sloop (beton bertulang) dan - Tangga (beton bertulang)
2. Sub structure yakni elemen-elemen struktur yang berada di bawah permukaan tanah seperti: - Pondasi lajur (batu kali) - Pondasi setempat (beton bertulang)
B. BEBAN-BEBAN PADA ELEMEN STRUKTUR
Ada Tiga jenis beban yang bekerja pada suatu elemen struktur, yaitu :Beban mati (dead loads) yakni berat dari elemen struktur dan non struktur yang otomatis menjadi beban bagi elemen struktur di bawahnya. Contohnya seperti
- Kontruksi atap,
- Kusen pintu dan jendela
- Dinding-dinding (batu bata, hebel, batako dsb)
- Kontruksi Roof garden (taman di atap)
Beban Hidup (live Loads)
yakni beban yang bersifat tidak tetap dan dapat bergerak misalnyanya berat dari orang-orang(penghuni ruang) , perabot, kendaraan dsb.
Beban Angin (wind Loads)
yakni beban yang disebabkan oleh energy dari angin.
Beban angin di perhitungkan khususnya pada kontruksi atap miring seperti atap model satu pelana, limas, atap dobel pelana dsb. Beban angin yang bekerja pada kontruksi atap miring meliputi angin tekan dan angin hisap. Beban angin dengan kekuatan tinggi macam angin putting beliung mampu menghempaskan seluruh bagian atap-atap bangunan dengan cara menekan di satu bidang dan menghisap di bidang yang lain.
Oleh karena iu, pengaruh beban angin ini perlu di perhitungkan juga dalam perencanaan bangunan khususnya pada bangunan dengan kontruksi atap miring. Mengingat perihal struktur dan kontruksi merupakan bagian yang sangat vital di samping desain arsitektural dan memerlukan penanganan ahli sipil(civil engineer) dan praktisi bangunan yang kualified serta berpengalaman maka sebaiknya anda tidak sembarangan melaksanakan pembangunan rumah anda bila hendak membangun sendiri.
