Pengertian Bangunan
Kita sering
berbicara atau membaca dan juga mendengar mengenai bangunan, tukang bangunan,
kontraktor bangunan, pemborong bangunan, alat-alat bangunan, sebenarnya apa sih
pengertian bangunan? Dan apa pula pengertian gempa? Apa kaitan diantara kedua hal tersebut? mari kita bahas dalam artikel kali ini untuk meningkatkan pemahaman
kita mengenai Bangunan dan gempa. Dengan memahami pengertiannya kita dapat
lebih memahami sesuatu sesuai dengan pengertiaannya. Berikut ini pengertian
bangunan:
Bangunan adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan
baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Jika disederhanakan
pengertian Bangunan adalah wujud fisik berupa struktur yang dibuat oleh manusia
yang terdiri dari mulai pondasi, dinding sampai atap secara permanen dan dibuat
pada satu tempat.
Suatu benda dapat
dikatakan sebagai bangunan bila benda tersebut merupakan hasil karya orang
dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dari seseorang atau lebih dan benda
tersebut tidak dapat dipindahkan kecuali dengan cara membongkar.
Bangunan biasanya
dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau
infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya,
jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.
Konstruksi
merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam bidang
arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan
atau satuan infrastruktur pada suatu atau pada beberapa area. Suatu pekerjaan
konstruksi merupakan gabungan atau rangkaian dari banyak pekerjaan.
Maksud dan Tujuan Pembuatan Bangunan
Tujuan dibuatnya
bangunan adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana cara merencanakan,
melaksanakan pembuatan bangunan agar bangunan itu kuat, tahan lama, sehat dan
nyaman ketika digunakan.
Menimbang bahwa
sebuah bangunan haruslah kuat, tahan lama dan yang terpenting juga tahan terhadap
gempa. Ingat bukan Anti gempa tapi tahan gempa karena banyak anggapan awam yang
keliru bahwa bangunan itu harus 'anti' gempa, bukan 'tahan' gempa. Lalu apa kelirunya penjelasannya seperti ini : Bangunan yang didirikan diatas tanah tentulah terkena
oleh getaran tanah itu sendiri. Ini artinya bangunan sudah pasti terkena
getaran, entah itu gempa bumi atau getaran lainnya. Maka dari itu, bangunan
bukan 'anti' gempa, tetapi seharusnya 'tahan' gempa.
Wilayah Indonesia seringkali
mengalami gempa mengapa demikian? Salah satunya
karena di Indonesia banyak terdapat gunung berapi yang masih aktif, dan dikarenakan
oleh wilayah Tanah Air dilalui jalur subduksi maupun sesar yang ada di daratan, pertemuan antara lempeng daratan Eurasia dengan
lempeng Samudra Hindia Australia. Lalu apa
pengertian gempa?
Pengertian Gempa
Gempa adalah suatu
getaran yang ditimbulkan oleh pergerakan lempeng bumi ataupun gunung yang
pergerakannya tidak teratur dan menimbulkan kerusakan.
- Gempa Bumi,
adalah pergerakan lapisan batu bumi yang berasar dari dasar atau bawah
permukaan bumi.
- Gempa Bumi
Vulkanik (Gunung Api), adalah suatu getaran bumi yang terjadi akibat adanya
aktivitas magma gunung api, yang terjadi biasanya sebelum gunung api tersebut
meletus.
- Gempa Bumi
Tektonik, adalah getaran yang disebabkan karena adanya aktivitas pergeseran
lempeng bumi secara mendadak dan mempunyai kekuatan dari yang kecil sampai yang
sangat besar.
- Gempa Bumi
Runtuhan, adalah getaran bumi yang disebabkan adanya runtuhan bumi atau longsor
tanah, biasanya terjadi pada daerah tanah kapur atau daerah pertambangan.
- Gempa Bumi
Buatan, adalah getaran bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
misalnya peledakan dinamit, nuklir atau bahan peledak lainnya yang dapat
menyebabkan getaran pada muka bumi.
Karakteristik
Goncangan Gempa
Pada lokasi bangunan, gempa bumi akan menyebabkan tanah
dibawah bangunan dan sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan.
Percepatan tanah terjadi secara tiga dimensi membentuk kombinasi frekwensi
getaran dari 0,5 Hertz sampai 50 Hertz.
Jika bangunan kaku (fixed) terhadap tanah (tidak dapat bergeser) gaya inersia yang menahan percepatan tanah akan bekerja pada tiap-tiap elemen struktur dari bangunan selama gempa terjadi.
Jika bangunan kaku (fixed) terhadap tanah (tidak dapat bergeser) gaya inersia yang menahan percepatan tanah akan bekerja pada tiap-tiap elemen struktur dari bangunan selama gempa terjadi.
Besarnya gaya-gaya inersia ini tergantung dari
berat bangunan. Semakin ringan berarti semakin kecil gaya inersia yang bekerja
pada struktur tersebut. Apa itu gaya inersia? Inersia atau
kelembaman adalah kecenderungan semua benda fisik untuk menolak perubahan
terhadap keadaan geraknya. Secara numerik, ini diwakili oleh massa benda
tersebut.(wikipedia)Gaya inersia
merupakan gaya kelembaman pada suatu elemen mesin yang sangat tergantung pada
besarnya massa. Semakin besar massa komponen mesin, maka semakin besar pula
gaya inersianya.
Gaya
inersia/fiktif, yang disebut juga gaya khayal atau semu, adalah gaya hanya
terjadi atau muncul pada kerangka acuan non inersia. Contoh dari gaya
inersia/fiktif adalah gaya sentrifugal dan gaya coriolis. kedua gaya ini
terjadi pada kerangka acuan yang berputar. Gaya semu ini diadakan agar hukum
Newton tetap dapat berlaku pada kerangka acuan tak inersial.( wikipedia).
Prinsip Dasar Bangunan Tahan Gempa
Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah bangunan yang
bertahan dari keruntuhan yang diakibatkan getaran bumi (gempa), serta memiliki
fleksibilitas untuk dapat meredam getaran.
- Dirancang dan diperhitungkan
- Kombinasi beban dan analisis struktur
- Penggunaan material yang ringan
- Penempatan massa struktur yang terpisah namun saling berinteraksi
1. Prinsip Dasar Kekakuan Struktur
Prinsip kekakuan struktur dimaksudkan untuk menjadikan struktur utama sebuah bangunan lebih solid terhadap goncangan. Sebagai contoh, penulangan pada struktur beton bangunan dapat meredam getaran dengan baik. Kekakuan struktur beton dapat menghindarkan kemungkinan bangunan akan runtuh sata gempa terjadi.
2. Prinsip Fleksibilitas
Selain pergerakan dari bumi, bangunan itu sendiri sebenarnya menopang gerakan-gerakan pada struktur itu sendiri dalam skala kecil. Dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan beban. Hubungan roll pada bangunan ialah suatu hubungan pembebanan pada bangunan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran.
- Dirancang dan diperhitungkan
- Kombinasi beban dan analisis struktur
- Penggunaan material yang ringan
- Penempatan massa struktur yang terpisah namun saling berinteraksi
1. Prinsip Dasar Kekakuan Struktur
Prinsip kekakuan struktur dimaksudkan untuk menjadikan struktur utama sebuah bangunan lebih solid terhadap goncangan. Sebagai contoh, penulangan pada struktur beton bangunan dapat meredam getaran dengan baik. Kekakuan struktur beton dapat menghindarkan kemungkinan bangunan akan runtuh sata gempa terjadi.
2. Prinsip Fleksibilitas
Selain pergerakan dari bumi, bangunan itu sendiri sebenarnya menopang gerakan-gerakan pada struktur itu sendiri dalam skala kecil. Dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan beban. Hubungan roll pada bangunan ialah suatu hubungan pembebanan pada bangunan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran.
Bagaimana Bangunan Yang Tahan Gempa?
Yang dimaksud bangunan tahan gempa adalah bangunan yang
apabila :
1. Digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa
2. Digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan non struktur
3. Digoyang gempa besar, mengalami kerusakan struktural tapi tetap berdiri dan tidak roboh.
1. Digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa
2. Digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan non struktur
3. Digoyang gempa besar, mengalami kerusakan struktural tapi tetap berdiri dan tidak roboh.
Elemen-elemen
Penting Struktur Bangunan Tahan Gempa
Galian untuk Cakar Ayam/foot plate
|
1. Pondasi
Pondasi merupakan struktur bagian bawah bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke tanah. Untuk itu sebaiknya pondasi diletakan pada tanah yang keras.
Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah yang stabil dan memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga akan membutuhkan konstruksi yang sederhana. Namun jika tanahnya labil dengan daya dukung yang buruk, maka struktur pondasi yang digunakan akan lebih kompleks. Getaran yang diakibatkan oleh pergerakan bumi sebisa mungkin diredam dahulu oleh pondasi, karena struktur inilah yang berhubungan langsung dengan tanah. Selain itu, pondasi juga harus mampu menahan beban, diantaranya: - Beban Horizontal atau beban geser - Beban hidup, seperti berat sendiri bangunan, beban orang, beban air - Gaya geser bumi atau gempa - Gaya angkat air - Momen dan torsi |
Cakar Ayam/foot plate
|
2. Beton Bertulang
Beton bertulang disini terdiri atas struktur sloof beton,
tiang/kolom beton dan ring balk beton. Beton yang digunakan untuk struktur
beton bertulang adalah dengan menggunakan perbandingan 1 Semen : 2 Pasir : 3
Kerikil (1 Pc : 2 Ps : 3 Kr). Air yang digunakan adalah 1/2 dari berat Semen
(FAS 0,5), dan mutu yang dapat dicapai dari perbandingan tersebut adalah 150
kg/m2.
Penggunaan alat bantu seperti molen atau vibrator sangat disarankan untuk menghasilkan beton dengan kualitas tinggi.
Penggunaan alat bantu seperti molen atau vibrator sangat disarankan untuk menghasilkan beton dengan kualitas tinggi.
3. Ikatan Tulangan Beton
Tulangan beton memegang peranan penting dalam konsep
bangunan tahan gempa. Pengerjaan dan kualitas dari penulangan beton harus
sangat diperhatikan. Di masyarakat umum, tukang kebanyakan mengganggap sepele
titik pekerjaan ini dan kurang mengindahkan nilai-nilai kekuatan ikatan
tulangan.
Ikatan tulangna beton ini terdiri dari :
- Sloof beton,
- Kolom beton,
- Ring balk beton
Ikatan tulangna beton ini terdiri dari :
- Sloof beton,
- Kolom beton,
- Ring balk beton
4. Rangka Atap
Bahan yang ringan untuk struktur atap biasanya digunakan
seperti kayu dengan metode sambungan ikatan sederhana. Untuk memperkuat
hubungan antara batang dan menjaga stabilitasnya, maka hubungan antara batang
membentuk segitiga. Hubungan antara kuda-kuda yang satu dengan yang lainnya
menggunakan batang pengaku.
Karakteristik
konstruksi bangunan tahan gempa antara lain :
1. Denah yang sederhana dan simetris
Penelitian pada kerusakan yang diakibatkan oleh gempa menunjukan pentingnya membuat bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horizontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekuatannya lebih merata.
2. Bahan bangunan yang seringan mungkin
Seringkali, pada pelaksanaan pembangunan tertentu menggunakan bahan bangunan yang berat. Tapi jika mungkin, sebaiknya memakai bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan.
Sebagai contoh, penutup atap genteng diatas rangka kuda-kuda kayu menghasilkan beban horizontal sebesar 3x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasilkan beban sebesar 15x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu.
3. Sistem penahan beban yang baik
Agar suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya horizontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan tanah.
Penelitian pada kerusakan yang diakibatkan oleh gempa menunjukan pentingnya membuat bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya horizontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekuatannya lebih merata.
2. Bahan bangunan yang seringan mungkin
Seringkali, pada pelaksanaan pembangunan tertentu menggunakan bahan bangunan yang berat. Tapi jika mungkin, sebaiknya memakai bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan.
Sebagai contoh, penutup atap genteng diatas rangka kuda-kuda kayu menghasilkan beban horizontal sebesar 3x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasilkan beban sebesar 15x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu.
3. Sistem penahan beban yang baik
Agar suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya horizontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan tanah.
Demikian semoga artikel ini bermanfaat, salam sukses selalu!.