expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Cara mendapatkan dana untuk merenovasi rumah

Dok: Empros kontraktor
Sebagian besar orang berpendapat biaya Renovasi rumah itu lebih murah daripada biaya membangun rumah baru, padahal kenyataannya tidak benar, mungkin jika yang dimaksud adalah renovasi skala kecil seperti mengganti lantai, men cat ulang rumah dan renovasi kecilnya, pasti biayanya tidak terlalu besar, namun jika renovasi yang di maksud adalah renovasi total sama mahalnya dengan membangun rumah dari nol. 

Apalagi jika renovasi meningkatkan rumah,biaya renovasi nya bisa mencapai 2 s/d lebih dari 5 kali lipat harga rumah anda! tergantung seberapa besar perubahan, pengembangan luas bangunan, dan peningkatan spesifikasi yang inginkan oleh pemilik bangunan asalkan anggarannya tersedia hal itu sah-sah saja untuk di wujudkan.dan ini yang disebut dengan renovasi total. kisaran kelipatan biaya diatas adalah berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah di alami,

Sayangnya banyak di antara kita hanya sanggup membeli rumah, namun kewalahan manakala rumah sudah waktunya direnovasi. beberapa waktu belakangan ini, sebagian besar pembelian rumah dilakukan dengan cara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dengan masa angsuran paling umum antara 10-15 tahun. Dengan kondisi seperti itu bisa diprediksi kualitas bangunan hanya bertahan 7-10 tahun.

Artinya setelah anda menempati rumah tersebut selama 7-10 tahun maka rumah anda sudah waktunya di renovasi.ini fakta, apalagi jika rumah yang anda beli di biarkan tidak di tempati dan tidak di rawat, sekedar untuk invest, maka rumah kosong cenderung lebih cepat mengalami kerusakan. ini juga fakta. yang menjadi masalah biasanya, kebutuhan untuk merenovasi itu sering muncul pada saat angsuran KPR Anda juga belum lunas.

kondisi seperti ini sebaiknya anda perlu menyimak detil ulasan sumber dana untuk renovasi berikut ini, supaya anda tidak hanya tertegun saat melihat kusen atau rangka atap rumah sudah mulai keropos dimakan usia.

1. Menabung untuk rencana Renovasi
Ini adalah cara terbaik, yakni anda membiayai renovasi rumah anda bukan dengan pinjaman dari bank atau lembaga pembiayaan lainnya. namun menabung membutuhkan kesabaran, dan hanya orang-orang yang terbiasa hidup dengan "menunda keinginan" lah yang bisa sukses menabung hingga dapat mewujudkan rencana renovasi rumahnya tanpa pinjaman sepeserpun dari pihak luar.

2. Manfaatkan Kredit Renovasi Rumah (Refinancing)
Solusi ini hanya bisa dilakukan jika Anda punya sertifikat tanah atau rumah lebih dari satu. Biasanya bank akan memberikan pinjaman hingga 80 persen dari harga taksiran rumah. Kelebihannya bunga yang ditawarkan relatif rendah
persayaratan:
Proses refinancing harus melampirkan KTP, Kartu Keluarga, NPWP, dan slip gaji (bagi pegawai atau karyawan). Untuk mendukung proses analis kredit, bank akan meminta anda melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) renovasi rumah, Sertifikat Hak Milik (SHM) serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

3. Ajukan Kredit Renovasi BPJS Ketenagakerjaan
hah? BPJS ada program kredit renovasi? ya benar, Kredit renovasi ini menawarkan bunga rendah dibawah kredit renovasi bank.
persayaratan:
memanfaatkan kredit renovasi adalah karyawan harus sudah menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan minimal 5 tahun. Jaminannya saldo rekening BPJS ketenagakerjaan peserta. Prosesnya mudah, Anda tinggal datang ke kantor BPJS ketenagakerjaan terdekat dan ikuti semua prosedur yang berlaku.

4. Gunakan Fasilitas Top Up Kredit untuk Biaya Renovasi
Bagi nasabah bank yang belum lunas KPR namun butuh biaya renovasi Solusi ini bisa dimanfaatkan.
persayaratan:
nasabah harus sudah melewati separuh dari masa kredit dan mempunyai riwayat kredit yang baik.

Yang dimaksud Proses Top Up adalah penutupan KPR awal Anda dan Anda akan mempunyai kredit baru. Selisih dana plafon pinjaman Anda setelah dikurangi sisa KPR sebelumnya inilah yang bisa dimanfaatkan untuk renovasi rumah.Kelemahannya
pencairan dana cukup lama, bisa mencapai 1 bulan dan biayanya cukup besar, yaitu biaya provisi, biaya administrasi, biaya premi asuransi, biaya transaksi agunan, dan biaya notaris.

5. Melakukan Over Kredit KPR
cara ini memanfaatkan persaingan bunga KPR antar bank memungkinkan Anda memilih bank dengan bunga terbaik. Anda bisa mengalihkan KPR anda (take over) ke bank lain, dengan manfaat selisih plafon kredit dengan sisa pinjaman dapat Anda gunakan untuk biaya renovasi. Prosesnya mirip dengan Top Up namun ke bank yang berbeda.

6. Mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA)
KTA hanya cocok untuk kebutuhan dana yang sifatnya darurat karena bunganya relatif mahal, bisa sampai 3 persen flat per bulan. Keunggulan produk ini yaitu dapat menyediakan dana hingga Rp 200 juta, dan prosesnya pun terbilang cepat sekitar 1-2 minggu, bahkan ada yang cuma 2-3 hari dan pastinya tanpa jaminan. Sebaiknya KTA ini hanya untuk renovasi kecil, dan dengan waktu pengerjaan yang singkat, atau pada saat Anda membutuhkan dana tambahan akibat kenaikan biaya konstruksi di tengah proyek dan dana itu untuk menuntaskan proyek renovasi rumah anda.

7. Pilihlah Sistem Pembayaran yang tepat
umumnya, masyarakat telah mengenal 2 sistem renovasi yang dilakukan oleh tukang yaitu borongan dan harian. Sistem borongan banyak digunakan oleh kontraktor bangunan. jika anda yakin dan sudah mengetahui konsep renovasi rumah secara matang, maka lebih baik kita menggunakan sistem borongan kepada kontraktor yang handal dalam mengelola proyek-proyek renovasi.

karena sistem harian oleh para tukang mengharuskan anda fokus mengelola proses pekerjaan renovasi rumah anda sebab jika tidak, kemungkinan pembengkakan anggaran renovasi bisa sangat mungkin terjadi dengan sistem harian karena kurang terencana, kurang terkoordinir, tidak sistematis, tidak ada supervisi yang mengarahkan pekerjaaan para tukang, dan kurang akan pengawasan.

maka jika anda sehari-hari sibuk bekerja sebaiknya serahkan saja renovasi rumah anda kepada kontraktor, walaupun anda harus mengeluarkan fee kontraktor akan tetapi itu akan sebanding dengan waktu untuk pekerjaan anda yang tidak mungkin anda tinggalkan.

8. Memilih Waktu Renovasi yang Tepat
jika anda pandai memilih waktu renovasi yang tepat bisa menunjang efisiensi biaya renovasi. yakni memperhitungkan faktor musim/cuaca salah satunya. Saat musim penghujan sebaiknya jangan melakukan renovasi karena pada musim ini tukang yang mengerjakan dapat menemui kesulitan. Di samping itu, hasil renovasi juga akan cepat rusak saat musim hujan.

Karena itu, disarankan untuk melakukan renovasi di musim panas saja.terkecuali jika anda menyerahkan pekerjaan renovasi kepada kontraktor, yang umumnya sudah berpengalaman dalam mensiasati kendala cuaca di proyek.

Sekarang tinggal Anda sendiri mau menggunakan cara yang mana. Tapi ingat, setiap cara memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Jadi, pelajari dulu setiap kemungkinan yang bisa muncul, dan sesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan Anda sendiri. nah, selamat merenovasi rumah!.
semoga bermanfaat.