Senin, 8 Jun 2015 | Penulis: Yudis Housing-Estate.com, Jakarta - Realisasi program pembangunan sejuta rumah tahun ini tampaknya bakal jauh dari yang ditargetkan. Memasuki akhir semester I 2015 progres pembangunannya belum kelihatan. Pemerintah sudah membentuk tim monitoring untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan tidak ada hambatan di lapangan.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Monitoring & Evaluasi Program Sejuta Rumah Kuswardono, ada sekitar 4.200 pengembang ikut ambil bagian dalam program sejuta rumah. Kendati partisipannya banyak tapi rumah yang siap dibangun baru sekitar 200 ribu unit. “Dari pemerintah 100 ribu, swasta 100 ribu, ini yang sudah clear tapi kita tetap harus optimistis karena semuanya berjalan berbarengan sambil dilakukan pembenahan di sana-sini,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (8/6).
Menteri Pupera, Basuki Hadimuljono, sebelumnya mengatakan, target tahun ini bisa terbangun 603 ribu unit atau sekitar 60 persen dari target. Menurut Kuswardono, pemerintah pusat, terus mendorong daerah-daerah untuk aktif membantu pengembang membangun rumah murah di daerahnya masing-masing. Selain itu, para pelaku pembangunan rumah murah itu juga diminta menyampakan apabila mengalami kendala di lapangan. Masukan dari pengembang itu harus sesuai fakta dan kajian di lapangan. Misalnya permintaan agar pemisahan sertipikat rumah murah dilakukan di belakang.
“Sebelumnya pengembang harus melakukan splitting sebelum ada akte jual beli (AJB) sehingga dia harus keluar uang dulu. Ini sudah kita fasilitasi, untuk program ini splitting-nya bisa di belakang,” imbuhnya.
- Pengelola Apartemen di Jakarta Abaikan Pembentukan RT/RW
- REI Minta Penyaluran KPR Inden Dibuka Lagi
- Bapertarum Berikan Pinjaman Rp20 – 30 Juta Kepada PNS
- Seperti Kota Besar Lain, Apartemen di Surabaya Membidik Pasar Mahasiswa
- Hunian Dengan View Gunung dan Kebun Raya Ini Hanya Rp200 Jutaan