expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Inilah alasan mengapa pemilik rumah memilih membangun rumah sendiri daripada menggunakan kontraktor,benarkah?

Sudah umum / sudah memasyarakat bahwa kebanyakan masyarakat kita membangun atau merenovasi rumah dengan menggunakan jasa dan keahlian tukang bangunan, yang belum umum / belum begitu memasyarakat adalah membangun atau merenovasi rumah menggunakan jasa pemborong, kontraktor dan Arsitek.

Padahal ada perbedaan manfaat yang signifikan diantara kita memilih hanya mengupah tukang bangunan saja dibandingkan dengan kita menyewa jasa kontraktor (yang profesional tentunya). Apa saja sih alasan pemilik rumah lebih memilih membangun sendiri daripada menggunakan jasa kontraktor? Berikut ini Beberapa alasan pemilik bangunan/proyek lebih berminat untuk membangun sendiri dengan mengupah pekerja bangunan yang kita ketahui:


1. Alasan Ekonomi
1.1. Pemilik rumah berpikir dan lebih memilih membayar honor tukang bangunan tentunya lebih murah daripada membayar fee kontraktor ,benarkah demikian?,
pixabay
di jaman dulu pendapat seperti ini mungkin banyak benarnya. namun dijaman sekarang anggapan usang seperti ini sudah seringkali malah menyebabkan kerugian pada pemilik bangunan sendiri, karena pendapat seperti itu nyaris sudah tidak relevan lagi jika ukuran kebayakan orang jaman sekarang lebih berorientasi pada materi maka bahkan para tukang bangunan pun sekarang sudah pandai berhitung untung rugi,sudah faham bagaimana sistem bekerja mereka yang bisa memperoleh penghasilan lebih lama dibanding sistem kerja yang memperpendek masa mereka memperoleh penghasilan dari pekerjaannya disuatu tempat, dan ini adalah alasan yang sangat manusiawi karena untuk memenuhi kebutuhan jaman sekarang bahkan ke toiletpun ada tarif yang harus dibayar.
pixabay
namun mungkin bisa jadi benar jika tukang bangunan yang di pekerjakannya adalah tukang bangunan yang profesional, yang memiliki skil dan pengalaman kerja yang baik. yang sangat mengerti keinginan pemilik rumah dan bersedia bekerja dengan sungguh-sungguh,. Bukan semata-mata bekerja demi upah tapi juga bekerja karena dilandasi keiklasan dan semangat beribadah.


Maka tukang bangunan seperti ini akan melaksanakan pekerjaannya dengan disiplin, loyal, jujur, dan produktif penuh rasa tanggung jawab. Dengan atau tanpa pengawasan pemilik rumah. Namun perlu anda ketahui bahwasanya mencari tukang bangunan yang berkarakteristik demikian sangatlah sulit, jika adapun rasio perbandingannya kemungkinan besar adalah 1 orang dari 100 orang tukang bangunan pada umumnya.

Tukang bangunan umumnya bekerja lebih berorientasi mengejar upah, kurang disiplin, dan kurang mengutamakan kepentingan pemilik bangunan selaku majikannya. Maka apabila pemilik bangunan membangun rumah dengan memperkerjakan tukang bangunan tanpa menyeleksi terlebih dahulu, dan tanpa pengawasan kerja maka fakta umum yang terjadi adalah:

πŸ‘‰ Pekerjaan bangunan berjalan sangat lambat selesainya dan hasilnya kurang memuaskan.
πŸ‘‰ Anggaran untuk upah tukang bangunan membengkak drastis berkali-kali lipat dari estimasi awal pemilik rumah
πŸ‘‰ Seringkali terjadi kesalahan kerja yang berimbas pada pembongkaran hasil kerja yang salah tersebut dan harus di ulangi lagi pekerjaan tersebut sehingga menimbulkan biaya tambahan bagi pemilik rumah
πŸ‘‰ Karena kurangnya kedisiplinan, maka tukang seringkali datang terlambat, atau pulang lebih cepat, dan sering pula bolos kerja dengan alasan pribadi, sehingga memperlambat proses pembangunan.
πŸ‘‰ Karena kurangnya rasa tanggung jawab, tukang enggan memperbaiki pekerjaannya yang salah,atau kerusakan yang disebabkan kelalaiannya lebih suka menghindar dari tanggung jawab.
πŸ‘‰ Karena kurangnya loyalitas kerja, maka ketika sewaktu-waktu ada tawaran pekerjaan dengan upah yang lebih menggiurkan maka tukang bangunan tak sungkan meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai dan pindah ke tampat kerja yang menurutnya lebih menyenangkan.

1.2. Pemilik merasa yakin bahwa semua tukang bangunan memiliki skil/keahlian yang lengkap dalam seluruh scoop satuan kerja pekerjaan kontruksi bangunan jadi buat apa menyewa jasa kontraktor yang mahal, benarkah? Faktanya adalah:
πŸ‘‰ Hanya sebagian kecil saja dari seluruh tukang bangunan yang memiliki keahlian dan pengalaman yang lengkap.
πŸ‘‰ Dari sebagian kecil tukang yang memiliki skil dan pengalaman kerja yang lengkap tersebut, sebagian besarnya malah telah diserap oleh perusahaan-perusahaan kontraktor besar berskala nasional/internasional, dan diserap oleh perusahaan kontraktor bonafid dan tentunya upah para tukang ini diatas rata-rata upah tukang pada umumnya.
πŸ‘‰ Hanya sebagian kecil saja tukang yang memiliki skil dan pengalaman lengkap, yang beredar di masyarakat. Maka jangan heran jika kita sulit sekali mencari dan menemukan tukang-tukang yang seperti ini. Jika pun ada, jumlahnya sangatlah sedikit.

1.3. Karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemilik rumah/bangunan dan tidak memungkinkan untuk membayar fee kontraktor, sehingga pemilik bangunan memutuskan untuk mengelola sendiri proyek renovasi / pembangunan baru rumahnya. Karena ia memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan hal tersebut.

Fee kontraktor adalah komisi/honorarium kontraktor atas jasa dan pekerjaaannya melaksanakan suatu proyek yang di serahkan kepadanya. besarnya fee kontraktor umumnya adalah 10% dari total nilai proyek yang di kerjakannya. Jika pemilik rumah merasa lebih baik mengelola sendiri proyek renovasi/bangun baru rumahnya, untuk menghemat 10% dari nilai proyek rumahnya yang tak perlu ia keluarkan untuk kontraktor maka hal tersebut adalah haknya, asalkan pemilik rumah memang bisa dan sanggup mencurahkan tenaga, pikiran, strategi dan juga waktu yang banyak untuk mengelola dan menyukseskan proyeknya sendiri.


2. Alasan subyektif 
 Sering kali owner /pemilik bangunan/proyek tidak memilih menyewa kontraktor profesional yang sudah teruji dan terpuji hasil pekerjaannya beserta timnya, karena beralasan yang sangat klasik yakni lebih memilih memperkerjakan tukang dari kampung halaman nya karena masih ada ikatan saudara/family.
pixabay

dengan adanya ikatan “persaudaraan” tersebut maka owner bangunan berharap para tukang bangunan yang direkrut dari kampung perkerjakannya akan dapat dipercaya serta serius melakukan pekerjaan bangunan dengan mengutamakan kepentingan untuk sang owner. Benarkah?,inilah fakta yang kami pernah alami:

2.1. kami ; Empros kontraktor pernah beberapa kali mendapat proyek “nyambung” artinya melanjutkan proyek yang terbengkalai/terhenti ditinggal, pelaksana sebelumnya ditengah jalan sehingga pemilik rumah menjadi risau dan merasa Kecewa karena pembangunan rumahnya terhenti ditinggal begitu saja dan ada yang memang sengaja dihentikan oleh pemilik rumah karena merasa kecewa dengan kinerja pelaksana sebelumnya yang tidak “beres”(hasil kerjanya kacau/tidak benar). 

kasus proyek-proyek yang terhenti tadi memiliki kesamaan yakni para pelaksana pembangunan rumah sebelumnya ternyata notabene masih ada ikatan kerabat/saudara dengan para pemilik rumah, Beruntunglah akhirnya para pemilik rumah/ para klien tersebut menemui dan menyewa kami, lalu tanpa buang waktu kami Bereskan semua “kekacauan” yang di tinggalkan para pelaksana sebelumnya. Kami perbaiki hasil pekerjaan pelaksana sebelumnya yang tidak “beres”, dan melanjutkan sisa-sisa pekerjaan yang belum di tuntaskan. Alhamdulillah semuanya Beres!, dan klienpun senang.

2.2. Kami pernah mendapatkan janji proyek renovasi rumah dari tetangga klien kami yang rumahnya sedang kami renovasi. Janji itu malah di berikan langsung oleh tetangga tersebut kepada klien kami bahwa ia akan menggunakan jasa kami untuk merenovasi rumahnya setelah renovasi rumah klien kami selesai atau hampir selesai. Namun ketika pekerjaan renovasi rumah klien kami sudah hampir selesai, ternyata tetangga yang telah berjanji akan hire kami tersebut malah merekrut tukang-tukang borong bangunan dari kampung halamannya dan masih ada hubungan saudara dengan tetangga tersebut, klien kami dan kami menerima kenyataan pahit itu dengan Legowo, lalu apa yang terjadi selanjutnya?.

Kami berhasil menuntaskan proyek renovasi total rumah klien kami yakni menambah bangunan Lantai 1 menjadi full dan membangun baru Lantai 2 total luas bangunan Lantai + lantai 2 adalah seluas 292 m2(meter persegi bangunan) dalam waktu 3,5 bulan saja, bangunan dengan sfek rumah mewah tersebut berdiri kokoh dan elegan menarik hati dan mata yang memandangnya. Namun apa yang terjadi dengan proyek renovasi tetangga dari klien kami? Proyek renovasi total rumah tetangga klien kami tersebut seluas bangunan lantai 1+lantai 2 adalah sekitar 102 m2 diselesaikan oleh para tukang pemborong yang masih saudara si tetangga tersebut dalam waktu 1 tahun!!, dengan spesifikasi yang tergolong rumah standar, namun dengan biaya yang sama dengan biaya renovasi rumah klien kami. Inilah Tabel perbandingan antara proyek renovasi rumah klien kami dengan proyek renovasi rumah tetangganya klien kami:

Proyek renovasi rumah by EMPROS
Proyek renovasi rumah by “STILL FAMILY”
Perencanaan:
Kami ; Empros kontraktor melakukan tahapan perencanaan renovasi bersama klien kami dari tahap paling awal:
1. Melakukan wawancara request-request dan meyerap vision planing dari klien kami mengenai konsep utama renovasi dan hendak dijadikan seperti apa nantinya hasil renovasi yang di harapkan oleh klien kami.

2. Kami membuatkan disain rumah. + konsep fasad, gambar pra rencana, bestek, dan lain-lainya komplit yang merupakan bagian dari perencanaan matang awal dari renovasi rumah tsb.

3. Setelah perencanaan kami ajukan dan setelah 2x revisi akhirnya di setujui oleh klien kami maka kami membuatkan perhitungan budget renovasi, yang di susun dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) renovasi Rumah.

4. RAB diajukan kepad a klien dan setelah 2x revisi pula akhirnya RAB disetujui oleh klien kami. Setelah itu kami membuatkan draft kontrak proyek renovasi tersebut.

5. Draft kontrak di ajukan kepada klien kami dan langsung di setujui dan ditandatangani oleh klien. Kami ingat betul waktunya bertepatan dengan malam takbiran lebaran/idhul fitri tahun 2018

6. Kemudian kami menyusun agenda kerja tim proyek hari per hari hingga proyek tuntas dalam draft agenda proyek kami.

7. Lalu kami membentuk tim kerja proyek (terpilih) yang akan di terjunkan dalam pelaksanaan proyek renovasi tersebut.

8. Mempersiapkan sarana , peralatan kerja, dan perlengkapan yang di perlukan 

9. Mempersiapkan para suplier, para sub-sub kontraktor serta para vendor yang terseleksi untuk diikut sertakan pula dalam beberapa (sebagian kecil) satuan-satuan kerja pelengkap yang termasuk dalam pekerjaan proyek secara keseluruhan. 

10. Melakukan koordinasi dengan pihak keamanan setempat guna mendukung kelancaran proses pembangunan nantinya.

Perencanaan :
Awalnya pemilik rumah yang tadinya hendak menggunakan jasa Kami (Empros) mungkin sudah memiliki disain sendiri; namun kemudian berubah pilihan untuk pelaksananya kemungkinan dikarenakan:
1. Khawatir biaya membangun dengan menggunakan jasa kontraktor menjadi lebih mahal.

2. Ada family yang menawarkan untuk memakai jasa tukang borongan dari kalangan keluarga sendiri(family).

3. Adanya referensi (yang kemudian hari disesali oleh pemilik rumah) dari kalangan family pemilik rumah bahwa membangun dengan jasa tukang borong masih dari kalangan family akan lebih murah di bandingkan kontraktor, dan lebih terpercaya. 

4. Pemilik rumah memanggil/memboyong tukang pemborong beserta timnya ke lokasi untuk berdiskusi mengenai rencana renovasi dan untuk melaksanakannya.

5. Terjadi kesepakatan lisan tanpa kontrak tertulis, mengenai harga borong upah kerja dengan semua material / bahan bangunan, dan sebagian peralatan kerja di sediakan/dibeli sendiri oleh pemilik rumah.

Tim Pelaksana :
Mulai hari H start progress proyek sesuai kontrak renovasi, kami memobilisasi dan menerjunkan tim kerja proyek yang telah dibentuk sebelumnya:
I. Tim inti proyek kami terdiri atas
1 Orang Manajer proyek,
1 Orang staf asisten manajer proyek,
1 Orang kepala tukang senior, 
1 Orang Wakil Kepala Tukang senior,
4 orang tukang, ·
4 orang pembantu/ kenek tukang,
Total Tim inti proyek : 12 orang

II. Tim pendukung proyek terdiri atas:
1 suplier utama Bahan bangunan/material kami, menggerakan 6 orang pekerja untuk menyuplai proyek kami.
4 Suplier sekunder bahan bangunan kami,masing-masing suplier menggerakan rata-rata 2 orang pekerja untuk menyuplai proyek kami.
4 sub kontraktor/ vendor rekanan kami untuk mengerjakan sub-sub pekerjaan: Almunium, pengelasan, kitchenset, pintu & furniture kayu, lantai parquet, pengelasan: kanopi, railling, tangga besi. Rata-rata setiap sub kontraktor/ vendor menggerakan rata-rata 3 orang pekerja untuk pekerjaan di proyek kami
1 Tim teknisi Listrik dari PLN terdiri atas 2 orang kru, melaksanakan pekerjaan pemindahan jalur kabel jaringan atas yang melintang persis diatas proyek kami dan menambah daya listrik rumah klien yang kami renovasi.
1 tim pekerja bantuan terdiri atas 10 orang untuk membantu proses pengecoran dak beton secara manual(karena kondisi jalan: paving blok(hanya K-100) dan juga menurun tidak memungkinkan melakukan pengecoran dak dengan readymix) 

Total Tim pendukung proyek sebanyak : 38 orang

III. Tim keamanan proyek terdiri atas:
2 Orang scurity perumahan yang turut membantu keamanan proyek kami sebagai bagian dari melaksanakan tugas utamanya yakni mengamankan lingkungan perumahan tempat proyek kami berada.

Total Tim inti + tim pendukung proyek : 50 orang + 3 orang bantuan keamanan

Tim Pelaksana :
Mulai hari H start progress proyek sesuai kesepakatan lisan dengan pemilik rumah, tukang pemborong(koordinator tim sekaligus kepala tukang) menerjunkan tim kerja proyek masih berdasarkan “kekeluargaan”:
I. Tim inti proyek “family” atas:
1 Orang kepala tukang,
1 Orang tukang,
1 Orang setengah tukang,
1 orang pembantu/ kenek tukang.
Total tim inti proyek: 4 orang

II. Tim pendukung proyek terdiri atas:
1 suplier utama Bahan bangunan, menggerakan 3 orang pekerja untuk menyuplai proyek.
2 sub kontraktor/ vendor untuk mengerjakan sub-sub pekerjaan: kusen kayu, pengelasan, pintu, pengelasan: kanopi, railling, tangga besi. Rata-rata setiap sub kontraktor/ vendor menggerakan rata-rata 3 orang pekerja.
1 tim pekerja bantuan terdiri atas 6-7 orang untuk membantu proses pengecorandak beton secara manual(karena kondisi jalan: paving blok dan juga menurun tidak memungkinkan melakukan pengecoran dak dengan readymix)
Total Tim pendukung proyek sebanyak : 16 orang

III. Tim keamanan proyek terdiri atas:
2 Orang scurity perumahan yang turut membantu keamanan proyek sebagai bagian dari melaksanakan tugas utamanya yakni mengamankan lingkungan perumahan tempat proyek tersebut berada.

Total Tim inti + tim pendukung proyek : 20 orang + 3 orang bantuan keamanan
Golongan bangunan dan spesifikasi :
Golongan Bangunan: Rumah mewah, model minimalis Modern 2 lantai, Luas Bangunan yang di kerjakan 292 m2.
Pondasi: batu kali/batu belah, pondasi footplate(cakar ayam) ukuran 100x100, 80x80, dan 60x60, besi: foot plate: besi 10mm dan 12mm sni full, ring besi 8mm sni full, pondsi sloop beton 20 x 25, besi isi 6 batang besi 12mm sni full, cincin besi 6mm dan besi 8mm sni full.

Dinding:
 pas hebel (dinding baru) dan bata merah(dinding lama), plesteran 1 ps : 4 pc tebal 2,5 s/d 5cm, acian 2mm + campuran lem perekat(lem putih) 

Struktur :
 kolom utama: 30x40 besi isi 8batang, besi 12mm sni full, cincin besi 8mm sni full, kolom medium: 20x25 besi isi 8 batang, besi 10 & 12mm sni full, cincin besi 8 sni full, kolom praktis: 15x15 isi 4 batang besi 8 cincin besi 6mm. Balok utama: 40x30 isi 10 batang besi 12mm sni full, cincin besi 8mm sni full, Ring balk: 20x 15 isi 6 batang besi 12mm dan 10mm sni full. · 

Atap:
 genteng keramik M-Class, fiber flat cover anti bocor 2mm,
Rangka Atap Baja ringan 0,75 cm, plafon gypsumboard, list plafon 10cm, bidding 7cm.

Armateur: cabel Eterna, saklar-stop kontak-antena breaker: broco snow white galea.

Kusen: kayu merbau(kusen lama), almunium putih(kusen baru)

Pintu:
 panel kayu solid merbau (pintu lama), almunium kaca sliding (baru), doble teakwood (baru)

Jendela: 
merbau(lama), almunium putih(baru)

Lantai: Granit sandimas high grade 60x60, parquete kayu merbau, keramik asia tile 40x40.

Pelapis dinding: batu alam palimanan rata mesin 60x30 dan 10x20, batu alam andesit bintik bakar 60x30, granit sandimas high grade 60x60. · 

Sanitary Ware:
 klosed duduk Toto medium class, wastafel glass: toto, top shower & shower: Toto, waterheater : Stiebel Eltron.

Cat Interior: Vinilex easy wipe

Cat eksterior : Dulux weathershield, aquaproof, Bitadur(belgia) 

Dapur: Kitcenhenset beton + pelapis ACP(almunium composite panel) + HPL, top table kitchen & minibar: granit sandimas high grade hitam bintik : 80x80 dan 60x60

Penutup: railling tangga:galvanis 2mm, railling balkon: Steinless+kaca, 

kanopi:
 Sunloid 3mm, rangka baja ringan galvanis dobel.

Golongan bangunan dan spesifikasi :
Golongan Bangunan: Rumah standar 2 Lantai. Luas bangunan yang dikerjakan + 102 m2\
Pondasi: batu kali/batu belah,
pondasi footplate(cakar ayam) ukuran 80x80, dan 60x60, besi: foot plate: besi 10mm dan 12mm sni full, ring besi 8mm sni full, pondsi sloop beton 15 x 20, besi isi 6 batang besi 10/12mm sni full, cincin besi 6mm dan besi 8mm sni full.

Dinding: pas hebel (dinding baru) dan bata merah(dinding lama), plesteran 1 ps : 6 pc tebal 2 s/d 3cm, acian 2mm.

Struktur : kolom utama: 20x25 besi isi 6batang, besi 10-12mm sni full, cincin besi 6-8mm sni full, kolom medium: 15x20 besi isi 8 batang, besi 10 & 12mm sni full, cincin besi 6-8 sni full, kolom praktis: 15x15 isi 4 batang besi 8 cincin besi 6mm. Balok utama: 20x25 isi 6 batang besi 10-12mm sni full, cincin besi 6-8mm sni full, Ring balk: 20x15 isi 6 batang besi 12mm dan 10mm sni full.

Atap: genteng Morando Glazur, Rangka Atap kayu, plafon gypsumboard, list plafon 8cm, bidding _ cm.

Armateur:, saklar-stop kontak-antena breaker: broco.

Kusen: kayu Meranti(kusen lama), meranti-kamper(kusen baru)

Pintu: panel kayu solid meranti (pintu lama), panel kayu solid meranti-kamper (baru)

Jendela: ,meranti(lama), meranti-kamper(baru)

Lantai: keramik 40x40.

Sanitary Ware: klosed duduk Toto standar/setara,

Cat Interior: Vinilex

Cat eksterior : vinilex/setara

Penutup: railling tangga:besi holo biasa 2mm, kanopi: polycarbonat, rangka besi holo biasa.
Biaya Proyek : Biaya proyek utama sesuai RAB kontrak + biaya tambahan pekerjaan yang di order menyusul oleh klien : 550 – 750Jt.
Biaya Proyek : Biaya proyek utama sesuai RAB kontrak + biaya tambahan pekerjaan yang di order oleh klien : sekitar 700 Juta-an (belum termasuk biaya tambahan yang di timbulakan akibat lambatnya pekerjaan seperti biaya mengontrak rumah sementara selama rumah sedang dibangun, Listrik, PAM, dll.)
Masa pekerjaan Proyek : 3,5 bulan pekerjaan bangunan + 0,5 bulan pekerjaan kanopi = 4bulan.
Masa pekerjaan Proyek : 12 bulan (1 tahun)
Tingkat kepuasan : Sangat Puas.
Tingkat kepuasan : Kurang/tidak Puas.

Bagaimana menurut pendapat anda? dengan data-data dari tabel perbandingan diatas, meliputi tingkat profesionalisme kerja, spesifikasi bangunan, luas bangunan yang di kerjakan, jumlah kru yang terlibat dalam proyek, nyata ternyata bukan biaya menggunakan kontraktor yang mahal ya? tapi tidak semua kontraktor seperti Empros, dan tidak semua biaya menggunakan tukang pemborong juga berpotensi cenderung membuat bengkak anggaran pembangunan/renovasi rumah. teliti sebelum memilih. baca juga tipsnya πŸ‘‰disini>>> 


3. Tidak mengetahui kontraktor
Di jaman modern yang serba canggih dan informasi mengenai apapun dengan mudah kita dapatkan dari multimedia dan internet seperti sekarang ini, ternyata masih ada pula orang-orang kalangan ekonomi menengah keatas yang belum melek informasi, apalagi soal jasa kontraktor.
pixabay.com

Yang mereka ketahui bahwa kontraktor itu biasanya perusahan yang mengerjakan proyek-proyek besar milik pemerintah maupun perusahaan swasta. Sedangkan untuk sekedar membangun/merenovasi rumah hanya perlu jasa tukang bangunan saja. Kontraktor adalah pelaksana proyek yang menghimpun berbagai sumber daya manusia untuk melaksanakan proyek berdasarkan perncanaan arsitek. Adapun Empros adalah Kontraktor sekaligus Arsitek yang merancang/ membuat perencanaan bangunan sesuai aturan dan standar kontruksi yang berlaku serta kebutuhan dan keinginan pemilik bangunan/proyek.


4. Terlanjur tidak percaya kontraktor
Sebagian orang tidak mau menggunakan jasa kontraktor karena terlanjur tidak percaya pada kejujuran kontraktor. Padahal Seperti halnya profesi apapun apakah seorang Dokter, Dosen, Guru, Tentara, Polisi, atlit,dan profesi lainnya, kontraktor pun sesungguhnya sebuah profesi, dan orang atau oknum yang melakukan profesi ini di sebut kontraktor, maka tidak semua kontraktor itu baik dan profesional seperti sama halnya tidak semua misalnya polisi(maaf)itu baik.
pixabay.com

Memang faktanya ada saja oknum kontraktor yang “nakal”/tidak baik, dan ada juga Oknum polisi, tentara, dosen, Guru, dokter, yang tidak baik. Maka Bedakanlah antara suatu profesi dengan oknum yang menjalankan sebuah profesi. Jangan di generalisasi bahwa semua kontraktor itu tidak baik, karena yang namanya oknum yang tidak baik itu ada di semua profesi bukan hanya kontraktor, benarkan?!.

Jadi sebaiknya kita dapat bijak dan objektif didalam menilai sebuah profesi dan jangan menyamaratakan semua kontraktor dikarenakan pernah mendapat informasi ataupun pernah mengalami sendiri mengenai pelanggaran ataupun kejahatan yang dilakukan oleh oknum/seorang/ sebuah perusahaan kontraktor. Bila diumpamakan saja Misalnya... kita memiliki celana jeans berkualitas baik dan bermerk, namun ada bagian kecil dari celana jeans kita itu yang cacat atau rusak, apakah kita akan menganggap celana jeans itu barang yang buruk secara keseluruhan? Dan kita main buang begitu saja? Tentu bukan hal yang bijak ya?

Begitupula halnya apabila kita terlanjur paranoid dan men cap bahwa semua kontraktor itu tidak baik karena ulah sebagian oknum kontraktor yang tidak baik, padahal sebagian besar kontraktor adalah baik dan profesional apakah itu hal yang bijak?, tentu tidak bijak, dan tidak adil pula bagi kontraktor baik yang melaksanakan kewajibannya kepada para kliennya dengan baik, fair, dan profesional.


5. Sudah memahami bidang kontruksi bangunan
5.1. Biasanya pemilik rumah yang mengelola pembangunan rumahnya sendiri karena pemilik “merasa” sudah menguasai bidang kontruksi bangunan, atau memang sudah memperlajari seluk-beluk kontruksi, dan pengelolaan proyek secara otodidak maupun pernah mengikuti diklat, maupun pelatihan di bidang ini, sehingga membuat pemilik rumah percaya diri untuk mengelola sendiri proyek pembangunan rumahnya.
pixabay.com

Namun tentu ada perbedaan antara sekedar “bisa” dengan sudah ”terbiasa” khususnya dalam mengelola sebuah proyek, contoh sebagai perumpamaan. jika kita baru belajar kursus menyetir kendaraan lalu kita sudah merasa “bisa” dengan frekwensi/jam terbang mengemudi kita yang masih sangat minim, lalu bandingkan dengan seorang yang profesi sehari-harinya adalah seorang sopir/driver yang jam terbangnya/frekwensi menyetirnya sudah sangat tinggi, Maka skill dan pengalaman seorang sopir yang telah berpengalaman akan akan terlihat ketika ia dapat mengemudikan kendaraan di segala kondisi cuaca, lalulintas, beragam kondisi medan perjalanan, hafal peta, hafal rambu-rambu dan aturan lalulintas, sanggup mengemudi dengan jarak perjalanan yang jauh dan sangat melelahkan, selain itu dapat mencapai tujuan dengan lebih cepat dan selamat baik kendaraan maupun penumpangnya. 

Bahkan seorang yang sudah bisa menyetirpun seringkali merasa tidak nyaman menyetir mobilnya sendiri terutama untuk perjalanan jarak jauh, lebih suka di sopiri oleh seorang sopir, contohnya saya sendiri, alasanya disamping lebih nyaman dan bisa menikmati perjalanan tanpa kelelahan, juga kerena untuk menghemat tenaga, pikiran, dan stamina untuk bekerja di tempat kerja juga agar kita dapat melakukan aktifitas kerja,dan aktifitas lainnya yang memungkinkan selain menyetir selama perjalanan, seperti bisa fokus berkomunikasi dengan penumpang yang lainnya, makan-minum, mendengarkan musik, atau menonton TV, atau dapat bekerja selama di perjalanan dengan menggunakan gadget atau laptop sehingga waktunya menjadi lebih efektif untuk pekerjaan/bisnis.

Seperti itulah perumpamaan perbandingan antara seorang kontraktor profesional yang telah berpengalaman dibandingkan yang bukan kontraktor di dalam mengelola sebuah proyek. Dapat membuat waktu kita yang sangat berharga tidak tersita oleh pengelolaan proyek pembangunan ataupun renovasi rumah kita karena sudah ada kontraktor yang menanganinya. Seperti inilah yang disebut gaya hidup modern, yang lebih praktis, efektif dan efisien, dengan pendelegasian wewenang.

5.2. karena pemilik rumah memang berprofesi sebagai tukang bangunan, arsitek, ataupun kontraktor, sehingga merasa mampu mengelola sendiri proyek pembangunan rumahnya. Namun hal ini bisa dilakukan apabila pemilik rumah tidak sedang terikat dengan pekerjaan profesionalnya. Misalnya sedang tidak ada order/ proyek, atau sudah pensiun dari pekerjaannya.

seperti misalnya klien kami yang bekerja di Wijaya Karya, Thiess, dan lainnya yang menyewa jasa Empros kontraktor untuk membangun ataupun untuk merenovasi rumahnya karena para klien kami sangat sibuk dalam pekerjaannya tidak memiliki waktu untuk mengelola sendiri proyek pembangunan rumahnya, dan mereka sangat memahami sistem kerjasama dengan kontraktor yang lebih Efisien menurut mereka.

Bagi para klien kami ini memberikan fee kontraktor atas pengelolaannya dari perencanaan hingga selesai adalah suatu hal yang sangat wajar dan sebanding dengan hasil pekerjaan proyek rumah yang mereka terima dari kontraktor(kami).untuk mengetahui lebih detail mengenai layanan-layanan Empros kontraktor silahkan cek πŸ‘‰disini.